WARTANOW.COM – Bagi Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, pemberdayaan masyarakat bukan hanya soal mendukung usaha kecil, tetapi juga membuka ruang harapan bagi mereka yang membutuhkan kesempatan kedua. Komitmen itu diwujudkan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satunya Shantika Fashion Jaya, sebuah usaha fashion ramah lingkungan yang tidak hanya melahirkan karya seni bernilai tinggi, tetapi juga menjadi ladang penghidupan dan pemberdayaan bagi perempuan tangguh di Surabaya, khususnya para janda yang berjuang bangkit dari keterpurukan.
Shantika Fashion Jaya, yang dipimpin oleh Shanty Oktavia, dikenal dengan teknik FUSIONE, yakni perpaduan ecoprint, batik, rust dye, natural dyes, painting, dan shibori dalam satu karya. Lebih dari sekadar menghadirkan busana bernilai seni dan ramah lingkungan, sejak merintis usahanya, Shanty tidak hanya fokus menciptakan karya mode yang elegan, tetapi juga membuka pintu kesempatan kerja bagi para wanita yang membutuhkan dukungan, termasuk janda yang kerap menghadapi keterbatasan ekonomi. Bagi mereka, bekerja di lini produksi fashion ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga jalan menuju kemandirian.
Kisah Inspiratif di Balik Shantika Fashion
Salah satu kisah yang mencuri perhatian adalah perjalanan hidup salah seorang pekerja di Shantika Fashion yang tidak mau disebutkan namanya. Ibu satu anak ini merupakan seorang janda yang saat ini bekerja sebagai penjahit, pelukis, sekaligus model di Shantika Fashion.
Dulu ia hidup berkecukupan dan memiliki usaha sendiri. Namun kehidupannya berubah drastis saat sang suami menderita stroke selama tiga tahun. Seluruh tabungan habis untuk biaya pengobatan, hingga saat sang suami wafat, ia meninggalkan wasiat agar rumah keluarga diwakafkan kepada seorang tokoh agama. Wasiat itu dijalankan, dan akhirnya ia harus tinggal menumpang di rumah keluarga besar.
Di tengah keterpurukan itu, ia bahkan menghadapi tekanan emosional. Sang tokoh agama yang menerima wakaf sempat melamarnya, sementara ia merasa tidak berdaya karena masih merasa berutang biaya pengobatan. “Saya ketakutan. Rasanya seperti tidak punya jalan keluar,” kenangnya lirih.
Di momen sulit itulah, sang pengusaha fashion Ibu Shanty Oktavia hadir memberikan jalan. Bukan hanya memberikan pekerjaan yang layak, tetapi juga membantu melunasi utang pengobatan agar ia bisa terbebas dari tekanan. Kini, ia dapat menata hidup kembali bersama anak semata wayangnya.
“Kekuatan seorang perempuan yang kehilangan segalanya, tapi masih bisa berdiri untuk anaknya, sangat luar biasa. Tugas saya adalah membuka ruang, agar mereka tidak lagi terjebak dalam ketidakberdayaan. Dukungan Pertamina membuat kami semakin percaya diri untuk terus berkarya. Bagi saya, bisnis ini bukan hanya tentang fashion, tetapi tentang memberi kesempatan bagi perempuan untuk bangkit” ujar Shanty.
Kini, ibu satu anak tersebut tak lagi hanya memikirkan bagaimana bertahan hidup, melainkan juga menyalurkan bakat dan kreativitasnya di Shantika Fasion. Melalui perannya sebagai penjahit, pelukis, dan bahkan model, ia menemukan kembali kepercayaan diri yang sempat hilang.
“Setelah suami meninggal, saya harus membesarkan anak sendirian. Bekerja di Shantika Fashion membuat saya bisa mandiri sekaligus menata masa depan keluarga. Di sini saya merasa dihargai dan punya kesempatan untuk berkembang dan berkarya,” tuturnya.
Kisah ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kisah perempuan tangguh yang diberdayakan oleh usaha fashion tersebut. Ke depan, Shanty Oktavia sang pengusaha berharap lebih banyak perempuan bisa mendapatkan kesempatan untuk mandiri, sekaligus memperlihatkan bahwa dunia usaha dapat menjadi ruang pemberdayaan sosial yang nyata.
Dukungan Pertamina untuk UMKM
Pertamina Patra Niaga senantiasa mendukung UMKM lokal untuk dapat berdaya saing dan meningkatkan perekonomian masyarakat sebagaimana disampaikan oleh Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus bahwa melalui program kemitraan dan pendampingan, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus konsisten membantu UMKM dalam pembiayaan, pelatihan, hingga akses pemasaran. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan UMKM yang berdaya saing sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin semakin banyak UMKM mitra binaan yang tidak hanya berhasil secara bisnis, tetapi juga mampu memberi manfaat sosial bagi lingkungannya. Shantika Fashion Jaya adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan perempuan dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan usaha. Dari sehelai kain, kita bisa lahirkan karya. Dari sebuah kesempatan, kita bisa lahirkan harapan,” tutup Ahad. (OHA)